Jakarta, 2 Mar 2017. Pemanfaatan hasil litbang akan semakin lengkap dengan adanya penyuluhan. Penyuluhan dapat diartikan sebagai pengembangan kemandirian dengan mengubah perilaku melalui pendidikan non formal. Nia Nuftriani yang merampungkan S1 dan S2 pada bidang ilmu penyuluhan pembangunan menjelaskan bahwa yang perubahan perilaku meliputi aspek pengetahuan, sikap dan/atau keterampilan. Wanita kelahiran Palembang tersebut pun menjabarkan 3 proses utama penyuluhan yakni mencairkan hubungan, menggerakkan sasaran dan membekukan hubungan. Pada tahap mencairkan hubungan penting bagi penyuluh untuk melakukan observasi yang cermat terkait struktur sosial, budaya, pendidikan dan tokoh yang berpengaruh (kader). Selanjutnya tahap menggerakan sasaran; pada tahap ini kita melakukan aksi detil yakni 1. mengembangkan kebutuhan untuk berubah dengan menunjukkan alternatif baru sebagai solusi; 2. membina hubungan; 3. diagnosa dan menjelaskan masalah; 4. menumbuhkan niat untuk berubah; 5. merubah tekad jadi aksi dengan mempengaruhi perilaku; 6. perluasan dan pemantapan perubahan. Setelah tahap menggerakkan sasaran, kita diharusnya membekukan hubungan (memutuskan) kembali sehingga sasaran tidak merasa terus bergantung dan mampu menjadi mandiri. Karena kemandirian ada inti dari penyuluhan. Beliau menambahkan perlunya perhatian lebih saat penyuluhan menyasar nelayan. Karena hasil kajian menemukan bahwa nelayan bersifat "lagat", yakni lambat dalam merespon perubahan. Oleh karena itu diperlukan usaha extra dalam menyusun program penyuluhan jangka panjang dengan membuat indikator capaian per periode. Sudah barang tentu, pendampingan dana diperlukan khususnya bagi penyuluh yang memiliki tanggung jawab di lokasi yang secara geografis tidk ideal seperti di pulau-pulau terdepan. Wanita yang bercita-cita untuk menjadi dosen ini pun mengajak bernostalgia ke era Soeharto, dimana penyuluhun mendapatkan porsi yang tepat sehingga mampu menggerakkan pembangunan, sebut saja "klompencapir" yang mendukung swasembada pangan atau program KB "2 anak cukup" yang memanfaatkan "kentongan" ronda untuk menyampaikan pesan. Oleh karena, yuk mari kita berbicara dan bergerak dengan hati agar mampu memanusiakan pelaku perikanan. Menyuluh bukan tugas penyuluh saja, tapi itu adalah tanggung jawab kita bersama. (app)
BagIKAN News - Menyuluh; Berbicara dengan hati
Updated: Jun 9, 2020