Jakarta, 2 Mar 2017. Penulisan populer menjadi komponen penting bagi instansi ke-litbang-an. Karena tulisan populer berfungsi untuk menerjermahkan hasil litbang yang bersifat teknis menjadi tulisan yang mampu dimengerti khalayak umum sehingga hasil litbang dapat disebarkan dan dirasakan oleh masyarakat. Diskusi kali ini difasilitasi oleh Estu Nugroho, hingga saat ini beliau telah memiliki 8 buku populer bahkan salah satu buku beliau dicetak ulang beberapa kali untuk memenuhi kebutuhan pembaca. Beliau menyampaikan langkah praktis untuk menulis populer. Hal pertama dilakukan adalah menentukan target dan sasaran saat kita akan memulai penelitian. Sehingga penelitian tidak hanya berakhir pada laporan dan jurnal ilmiah saja dan terpacu untuk memenuhi target tersebut. Target bisa berupa tulisan populer untuk tujuan komersial atau pendidikan. Selanjut dibuatkan sasaran yang ingin diperoleh dari tulisan. Sasaran ini diperoleh dengan melalukan pengamatan yang jeli (buka hati dan telinga) akan masalah nyata yang dihadapi masyarakat. Selain itu, berhenti sejenak sebagai peneliti (tutup mulut) yakni mengurangi ego dan mempertahankan pendapat untuk memperoleh aspirasi yang mendasar. Pengalaman beliau setelah menyelesaikan studi di Jepang menemukan bahwa hasil-hasil litbang saat akan diterapkan ke masyarakat memerlukan modifikasi and inisiatif untuk memperoleh hasil yang optimal. Hal ini juga yang memotivasi beliau untuk menulis buku-buku populer. Tahap selajutnya adalah mencari penerbit yang disesuaikan dengan gaya tulisan serta target dan sasaran masalah yang kita tetapkan. Selanjutnya, Estu yang juga anggota Komisi Nasional Sumber Daya Genetik menambahkan langkah selanjutnya adalah membuat outline tulisan yang membantu kita fokus pada saat menulis. Pembuatan judul yang menarik juga menjadi komponen penting, dikatakan menarik bila judul yang dibuat membuat calon pembaca penasaran dan menyasar kebutuhan pembaca. Estu menambahkan sejak awal kita sudah harus menetapkan juga target pembaca kita (siapa, lokasi dan pengetahuan) termasuk memperkirakan daya beli pembaca sehingga kita dapat memutuskan gaya tulisan dan jumlah halaman yang akan dicetak. Sebagai gambaran untuk buku setebal 70 halaman ukuran B5 dibanderol sebesar Rp 50,000 saat dijual ditoko buku. Langkah selanjutnya adalah menulis dan menulis. Menulis akan lebih mudah jika berdasarkan pengalaman sendiri. Tulislah sesuai outline yang dibuat dan jangan terlalu sering mengkoreksi tulisan, biarkan hingga selesai terlebih dahulu. Terlalu sering mengkoreksi akan membuat kita cepat lelah dan bosan. Lebih baik lakukan koreksi kita draft sudah lengkap. Selain itu membuat jejaring menjadi kebutuhan untuk mensiasati ketersediaan data, dana, termasuk pemasaran. Lalu tunggu apalagi, mari kita menulis buku populer agar hasil jerih payah kita dapat dirasakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Tulisan populer dapat membuat kita populer. (app)
BagIKAN News - Penulisan Populer, menyederhanakan kerumitan
Updated: Jun 9, 2020